Friday, October 24, 2008

Episode 2

TANPA sengaja, Melati menabrak Marvel. Tak lama, Melati kaget menemukan dompet milik Marvel di mobilnya. Dihantui perasaan bersalah, Melati lantas menelepon Marvel, yang sedang mengadakan pertemuan keluarga dengan Surya dan anaknya, Aurel. Karena itulah, Marvel tidak menjawab telepon Melati. Pertemuan itu sendiri diwarnai kebencian Aurel kepada Marvel.

Di meja kerjanya, Melati mengamati foto Marvel dan Anggi, dan menganggap Marvel sebagai cowok baik yang menghormati ibunya. Melati lantas mencoba menelepon pemuda itu kembali, dan mengatakan bahwa dompet milik Marvel berada di tangannya. Marvel tentu saja senang sekaligus lega. Mereka pun sepakat bertemu nanti siang.

Sebagai ucapan terima kasih, Marvel berniat mentraktir Melati. Keduanya lantas makan di warung tenda. Melihat gaya Melati makan yang tanpa menggunakan sendok dan garpu, Marvel kontan takjub, lantaran baru kali ini ia melihat cewek yang tidak sok jaim.

Sementara Dika, kakak Melati, mengajak Shafa, kekasihnya, nonton di bioskop. Tanpa sengaja, mereka bertemu Aurel dan Dinda. Setelah saling menatap, Dika dan Aurel lantas berlalu tanpa sepatah kata pun. Shafa yang heran, lalu menanyakan perihal Shafa. Dika pun mengatakan kalau Shafa adalah event organizer yang akan bekerja sama dengan kantornya.



Di rumah, Marvel yang melihat kegamangan dan kesedihan di wajah sang ibu mengatakan, kalau sudah saatnya Anggi memikirkan kebahagiaannya sendiri. Marvel merestui apabila Anggi akan menikah dengan Surya. Sambil berurai air mata, Anggi pun memeluk putra semata wayangnya itu, karena sekarang ia bisa menentukan sikap.

Di kantor, Aditya mengungkapkan isi hatinya kepada Melati. Sayang, Melati masih mengutamakan karier ketimbang pacaran. Gadis itu pun meminta agar mereka berteman terlebih dahulu.


Sore harinya, Aditya datang ke rumah Melati, yang disambut hangat oleh Selva. Maklum, Selva sangat berharap kelak Aditya dan Melati akan berjodoh. Setelah Aditya pulang, Pak Slamet mengutarakan keberatannya apabila Melati dan Aditya menikah. Rupanya, ayah Melati itu takut kalau suatu saat nanti, Melati akan diboyong ke New York, Amerika Serikat. Melati pun menenangkan Selva dengan mengatakan kalau dirinya masih ingin konsentrasi pada karier. Selva lantas memberi ultimatum, siapa pun jodoh Melati, harus seorang lelaki yang berasal dari keluarga kaya dan terpandang.(Cn)

VIDEO :

- Episode 2, Part 1
- Episode 2, Part 2
- Episode 2, Part 3
- Episode 2, Part 4
- Episode 2, Part 5
- Episode 2, Part 6


^picture by meynard^