Saturday, November 8, 2008

Episode 17

Mengetahui bahwa Marvel bukan anak kandung pemilik Royale supermarket, Kezia langsung pulang meninggalkan Marvel dengan alasan dia sudah kemalaman.

Karena ada pekerjaan kantor yang belum selesai, Melati terpaksa lembur pada hari Minggu. Namun, Office Boy yang sedang membersihkan meja Melati tidak sengaja membuang file penting yang seharusnya diserahkan ke supplier hari itu juga. Karena panik, Melati menelpon Marvel dan memintanya datang ke kantor untuk membantunya menemukan file yang hilang. Dengan terpaksa dan tanpa sempat mandi, Marvel berangkat ke kantor.
Karena curiga Office boy telah membuang file pentingnya, Melati mengajak Marvel untuk mengorek-ngorek sampah guna mendapatkan filenya kembali.


File yang hilang akhirnya berhasil ditemukan. Saking bahagianya, dengan spontan Melati memeluk Marvel sambil menangis dan mengatakan bahwa entah apa jadinya bila tidak ada Marvel.

Melati segera melepaskan pelukannya ketika Marvel mengingatkannya bahwa dia belum mandi.
Melihat Melati menangis, Marvel menghapus air matanya dan menawarkan diri untuk mengantar Melati, supaya Melati bisa membersihkan filenya dan membereskan make-up nya.
Sepulang mengantar file ke supplier, Marvel dan Melati menyempatkan diri makan es krim sambil ngobrol.
Sementara itu, Aurel yang merasa sudah mendapatkan Dika, bersikap berlebihan terhadap Dika. Aurel juga mulai membicarakan pernikahan dan anak sehingga membuat Dika risih.
Sepulangnya dari pergi dengan Aurel, Slamet kembali menegur Dika. Kalau memang Dika lebih memilih Aurel, sebaiknya Dika menyelesaikan dulu masalahnya dengan Shafa. Selva marah dengan sikap Slamet, dia tidak mau Dika nantinya berubah pikiran. Slamet mengingatkan Selva bahwa mereka juga punya anak perempuan. Selva tentunya tidak mau Melati diperlakukan seperti Shafa.


Pulang dari supplier, Aditya sudah menunggu Melati di rumahnya. Lagi-lagi Aditya harus cemburu mendengar cerita Melati yang mengatakan bahwa dia beruntung ada Marvel yang membantunya mencari file yang hilang. Aditya juga harus kecewa ketika Melati malah menyuruh Aditya pulang karena dia ingin istirahat.

Besoknya, Melati mengajak Marvel makan sebagai tanda terima kasih dan ganti rugi karena sudah mengganggu hari libur Marvel. Baru saja Melati mengatakan hal itu kepada Marvel, Aditya meneleponnya dan mengatakan bahwa mamanya sudah sampai Jakarta dan ingin segera bertemu Melati. Dengan alasan masih ada pekerjaan kantor, Melati menolak ajakan Aditya dan berjanji akan makan malam bersama mama Aditya besok malam.

Ditempat lain, Aurel kembali memberi Selva barang-barang baru. Bersamaan dengan kedatangan Aurel, Putri dan Eva, dua tante Shafa datang menemui Selva. Selva segera meminta Aurel pulang sebelum Aurel tahu siapa yang datang.
Putri dan Eva menanyakan hubungan Dika dengan Shafa, yang kemudian ditanggapi dengan ketus oleh Selva.
Melihat tumpukan bingkisan yang dikirim Aurel, Eva bertanya apa Selva lebih memilih menantu yang bisa sering memberi oleh-oleh buat Selva. Eva mengatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika Dika macam -macam dengan Shafa, apalagi Dika dan Shafa pernah menghilang berdua semalaman.


Sepulang kantor, Melati makan malam dengan Marvel, dan bahkan sempat main games bersama. Karena mendapat banyak tiket dari permainan itu, Marvel menukarnya dengan sebuah boneka kura-kura. Awalnya Marvel akan memberikan boneka itu untuk Revand, tetapi Melati memaksa meminta boneka itu untuk digantung dimobilnya. Akibatnya merekapun berebut boneka.


Esok harinya, Melati yang kebetulan mengunjungi Royale Supermarket bersama Marvel, bertemu dengan Aditya dan mamanya. Merekapun berkenalan. Mama Aditya bahkan sempat melihat foto Marvel dan Melati di pamflet yang dipasang di Royale Supermarket.
Aditya kembali mengingatkan Melati akan rencana makan malamnya. Melati berjanji akan datang. Mendengar Melati akan makan malam bersama Aditya dan mamanya, Marvel menanyakan apakah Melati sudah serius dengan Aditya dan berencana mengenalkan keluarga Aditya dengan keluarganya.
Dengan nada ketus Melati mengatakan bahwa dia tidak suka kalau Marvel membicarakan masalah pribadi di jam kerja.


Pada waktu kembali ke kantor, Pak Broto mengajak team-nya untuk makan malam bersama, dan semua setuju. Sementara itu, di apartemen Aditya, mama Aditya sudah menyiapkan makan malam untuk Melati.
Sesampainya di restoran, Melati mendapat SMS dari Aditya yang isinya mereka berdua sudah menunggu Melati untuk makan malam. Barulah Melati tersadar bahwa dia ada janji dengan Aditya dan mamanya. Karena sudah sampai restoran dan merasa tidak enak dengan rekan-rekan kerjanya, Melati terpaksa membatalkan makan malamnya dengan Aditya dengan alasan ada meeting mendadak. Tentu saja Aditya kecewa karena Melati dengan gampangnya bisa membatalkan janji.

Ditempat lain, Selva menghubungi Shafa dan mengajaknya bertemu. Selva marah ketika bercerita bahwa dua tante Shafa datang ke rumah Selva. Shafa meminta Selva untuk mengerti perasaannya. Bukannya mendengarkan permintaan Shafa, Selva malah memberi Shafa uang dan meminta Shafa segera meninggalkan Dika.
Akibatnya, Shafa marah ke kedua tantenya yang membuat keadaan makin rumit. Kesempatan Shafa mendapatkan Dika kembali, hampir pasti tidak ada lagi.


Tanpa disangka-sangka, Kezia yang mengaku sedang mendapat tugas terbang ke Paris, berada di restoran yang sama dengan Marvel dan teman-temannya. Parahnya lagi, Kezia sedang berduaan dengan seorang laki-laki. Melihat hal itu, teman-teman Marvel menyarankan untuk pindah tempat makan. Tetapi Marvel menolak, dia tidak keberatan tetap makan di resto itu. Lagipula dia dan Kezia sebenarnya tidak ada hubungan spesial.
Kezia terkejut mengetahui Marvel dan teman2nya juga ada disitu. Tapi Kezia sudah tidak peduli karena ternyata Marvel bukan orang yang selama ini dicarinya.
Melihat Marvel lebih banyak diam, teman-temannya menenangkan Marvel dengan mengatakan bahwa masih banyak perempuan lain yang bisa dijadikan pacar. Marvel pura-pura tidak peduli dan mengatakan dia baik-baik saja, walaupun sesungguhnya Marvel marah juga ketika melihat Kezia dipeluk laki-laki itu.

Friday, November 7, 2008

Episode 16

Gara-gara keluar sebagai pemenang lomba foto, Marvel dan Melati jadi salah tingkah di depan teman-temannya. Apalagi waktu teman-teman mereka memasang foto Melati dan Marvel dengan ukuran besar di ruang kerja mereka. Dengan alasan mengganggu konsentrasi kerja, Melati segera mencopot gambar itu.


Sementara itu, Selva senang sekali karena Oma Lili memberi tahu dia bahwa Dika sudah menerima Aurel. Selva sudah membayangkan punya besan seorang pemilik supermarket besar.

Aditya yang kebetulan datang ke kantor Melati, terkejut melihat foto-foto pengantin Marvel dan Melati dipasang di lobby kantor. Apalagi teman-teman Melati sangat antusias menceritakan keserasian mereka berdua. Melati dan Marvel jadi makin salah tingkah. Ketika Ronny bertanya apa Aditya cemburu, Aditya menjawab bahwa dia mengerti kalau apa yang Melati lakukan semata-mata untuk keperluan pekerjaan. Lagipula Marvel adalah teman SMA Aditya, jadi tidak ada alasan untuk cemburu dengan Marvel.


Karena kejadian di kantor tadi, Melati minta maaf kalau sudah membuat Aditya tidak nyaman. Aditya sudah tidak mau mempermasalahkan hal itu lagi, karena ada kabar lain yang lebih penting. Mama Aditya akan datang ke Jakarta dari New York, dan Aditya sudah tidak sabar ingin segera mengenalkan Melati ke mamanya.

Sementara itu, Toni dan Revand yang sedang membersihkan kamar Oma Lili, tidak sengaja menjatuhkan cincin berlian Oma Lili.
Mengetahui cincin berliannya tidak ada ditempat biasa ia menyimpan, Oma menuduh Anggi yang mengambil cincinnya. Aurel yang dari semula sudah tidak suka dengan keluarga Anggi, ikut menambah panas suasana. Aurel mengatakan bahwa sejak keluarga Anggi tinggal disitu, rumahnya menjadi kacau. Toni yang merasa bertanggung jawab atas hilangnya cincin Oma memilih untuk pergi dari rumah itu. Walaupun dia orang miskin, tapi ia masih punya harga diri dan bukan seorang pencuri seperti apa yang dituduhkan Oma.
Toni menitipkan Revand ke Marvel, jika nanti Toni sudah dapat pekerjaan yang tetap, ia akan menjemput Revand.


Di tempat lain, Selva senang sekali ketika bercerita pada Melati kalau tadi siang Dika pergi berkencan dengan Aurel. Melati terkejut mendengar cerita Selva. Tepat saat itu Slamet datang. Begitu Dika sampai rumah, Slamet memarahi Dika. Dika harus menentukan sikap, harus bisa bertanggung jawab, bukan cuma memikirkan kepentingannya sendiri. Dika juga harus memikirkan perasaan Shafa.
Mendengar Slamet memarahi Dika, Selva membela Dika. Menurut Selva, apa yang dilakukan Dika adalah yang terbaik, karena sampai kapanpun Selva tidak akan pernah merestui hubungan Dika dengan Shafa.
Melihat orang tuanya ribut, Dika marah dan mengatakan bahwa dia yang akan menentukan dengan siapa dia akan menikah. Dan dia juga yang akan menyelesaikan masalahnya sendiri.


Keesokan harinya, Melati dan Marvel sama-sama datang ke kantor dengan muka masam.
Tidak lama kemudian Marvel mendapat telepon dari Kezia. Kezia mengajak Marvel nonton bioskop sepulang dari kantor. Melati merasa cemburu melihat Marvel bersikap mesra dengan Kezia di telepon. Tapi dia pura-pura tidak peduli untuk menutupi perasaannya.

Aurel yang sudah berhasil mendapatkan Dika, menjemput Dika untuk dikenalkan dengan Pak Surya. Pak Surya sempat menanyakan apakah Dika mencintai Aurel. Karena sudah tidak mungkin mundur dari permainan itu, Dika mengatakan kalau dia juga mencintai Aurel. Pak Surya menitipkan Aurel kepada Dika. Karena Aurel yang kelihatannya kuat, sebenarnya jiwanya rapuh, terutama sejak mamanya meninggal.

Di kantor, Marvel sibuk mencari-cari informasi di internet tentang film apa yang akan ditontonnya dengan Kezia sepulang kantor. Melihat Marvel kebingungan, Pak Broto menyarankan Melati untuk membantu Marvel.
Waktu Melati akan membantunya mencari informasi di internet, tanpa sengaja tangan Marvel memegang tangannya.


Ketika akan berangkat nonton dengan Kezia, Marvel malah sibuk memikirkan Melati. Marvel juga tidak henti-hentinya menelepon Melati untuk menanyakan hal-hal yang tidak penting.
Sampai di bioskop, Marvel bercerita bahwa Melatilah yang menunjukkan tempat itu. Melati juga yang memilihkan film apa yang bagus untuk ditonton. Kezia merasa tidak suka Marvel terlalu sering menyebut nama Melati.
Film yang mereka tonton ternyata film horor. Alhasil, sepanjang film diputar Marvel selalu ketakutan.


Sepulang dari bioskop, Kezia bertanya kenapa Marvel tidak pernah bawa mobil. Marvel bercerita bahwa dia cuma anak tiri pemilik Royale. Lagi pula dia juga tidak mau memanfaatkan fasilitas dari ayahnya. Dalam pekerjaan pun dia hanya jadi karyawan biasa.
Kezia pun terkejut dan kecewa mendengar cerita Marvel, karena dengan begitu sampai kapanpun Marvel tidak akan pernah menjadi pemilik Royale Supermarket.


VIDEO :

- Episode 16, Part 1
- Episode 16, Part 2
- Episode 16, Part 3
- Episode 16, Part 4
- Episode 16, Part 5
- Episode 16, Part 6

Thursday, November 6, 2008

Episode 15

Masih terkejut dengan panggilan Marvel, Marvel sudah memanggil Melati ‘sayang’ untuk ketiga kalinya. Melihat Marvel tidak merasa bersalah dengan memanggilnya ‘sayang’, Melati pun pura-pura tidak peduli dengan kata-kata Marvel.
Sepatu yang sudah diperbaiki Marvel sudah bisa digunakan. Tapi Marvel menyarankan Melati untuk membeli sepatu yang baru, daripada nanti rusak lagi dan Melati marah-marah.
Melati bertanya kepada Marvel, apa sebagai atasan dia galak dan suka marah. Menurut Marvel, Melati memang galak, tapi orang seperti Marvel memang butuh orang orang seperti Melati, yang bisa mengatur Marvel menjadi orang yang lebih baik. Marvel juga mengatakan bahwa Kezia pun masih belum bisa mengubah Marvel menjadi lebih baik.


Dirumah, Melati masih terbayang-bayang perkataan Marvel tadi. Melati mulai menilai-nilai Marvel. Marvel termasuk orang yang multitalent. Bisa membantunya memperbaiki mobilnya yang rusak, bikin kopi yang enak, dan jadi tukang sol sepatu dadakan. Dan yang pasti, Marvel bisa membuatnya tertawa.
Marvel pun tidak bisa melupakan Melati, bahkan dia sendiri juga tidak mengerti kenapa memanggil Melati dengan sebutan ‘sayang’. Toni yang waktu itu melihat Marvel senyum-senyum di kamarnya, mengira Marvel sedang memikirkan Kezia.


Keesokan harinya, Melati datang ke kantor dengan sepatu yang sama. Melati sempat hampir jatuh, untungnya segera ditangkap Marvel. Marvel marah-marah karena kuatir Melati cedera karena hak sepatunya patah.
Bahkan pada saat makan siang, Marvel rela pergi ke tukang sol sepatu untuk memperbaiki sepatu Melati.
Teman satu divisinya ramai menggoda Marvel karena menjadi sangat perhatian dengan Melati.


Pagi-pagi sekali Aurel sudah keluar rumah untuk menjemput Dika dan mengantarnya ke kantor.
Ketika Dika sampai kantor, Shafa juga berada di kantor Dika. Perasaan Shafa menjadi tidak karuan ketika ia melihat Dika berangkat ke kantor diantar Aurel.
Shafa pulang ke rumah dan keluarganya menjadi tahu bahwa sebenarnya keluarga Dika tidak menyetujui hubungan mereka.


Oma yang tahu Aurel tidak ada di rumah marah kepada Anggi. Oma menganggap Anggi tidak perhatian menjadi ibu, hanya karena Aurel cuma anak tiri, Anggi jadi tidak mau peduli kemana Aurel pergi.

Sebagai tanda terima kasih karena telah membawa sepatunya ke tukang sepatu, Melati membuatkan Marvel secangkir kopi. Baru saja mereka ngobrol berdua, Melati menerima MMS romantis dari Aditya. Karena bingung dengan perasaannya, Melati tidak membalas pesan dari Aditya.

Di rumah, Marvel sibuk bercermin dan berkhayal jadi seorang model. Marvel membayangkan bahagianya bila dia jadi model dengan Melati, bisa memeluk bahkan mencium Melati.
Dan ternyata keesokan harinya Marvel diminta Melati untuk ikut lomba foto untuk kepentingan perusahaan mereka. Di acara lomba foto yang bertema Pengantin Baru itu, Marvel dipasangkan dengan Nita.
Akan tetapi Nita datang dengan wajah penuh jerawat. Karena akan diikutkan lomba foto, Nita ikut perawatan wajah, tapi ternyata hasilnya malah mengecewakan. Akhirnya Melati terpaksa menggantikan posisi Nita.

Dika secara tidak sengaja mendengar pembicaraan rekan kerjanya yang kecewa dengannya. Mereka menganggap Dika tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Mendengar hal itu, Dika bertekad untuk bisa mengatasi masalahnya, dengan cara apa saja, dan membuktikan kepada rekan kerjanya bahwa dia tidak seperti yang mereka pikir.


Tidak lama kemudian, sopir Oma Lili menjemput Dika untuk bertemu dengan Oma Lili. Karena teringat perkataan rekan kerjanya, dan demi harga diri masa depannya, dihadapan Oma Lili Dika mengaku kalau dia sebenarnya juga menyukai Aurel. Hanya saja Dika tidak mau mengejar-ngejar Aurel dan tidak segera mengungkapkan perasaannya kepada Aurel.

Pemotretan untuk lomba foto dimulai. Melati dan Marvel diambil gambarnya dengan berbagai pose. Tanpa disangka-sangka, Aditya datang ke kantor Melati. Melihat mereka berdua di foto dengan pose2 mesra, Aditya merasa cemburu dan segera meninggalkan kantor Melati.
Mengetahui Aditya datang ke kantornya dan langsung pulang, Melati mencoba menghubungi Aditya. Tetapi Aditya tidak mau menerima telepon dari Melati.

Karena ingin tahu atas apa yang terjadi pada Dika malam kemarin, Shafa datang ke kantor Dika. Dengan sikap yang kurang menyenangkan Dika menjelaskan apa yang terjadi dengannya, tetapi sikapnya berubah lembut ketika Dika menerima telepon dari Aurel.

Aditya yang masih cemburu dengan Marvel, mengatakan kepada Melati bahwa dia tidak suka Melati terlalu dekat dengan Marvel. Aditya yang pacar Melati saja harus membuat janji bila akan bertemu dengan Melati, tetapi Melati malah banyak menghabiskan waktunya dengan Marvel. Aditya sudah menyempatkan diri pulang dari luar kota untuk bertemu Melati, tetapi malah melihat Melati berpeluk-pelukan dan berpose mesra dengan Marvel.
Melati menjelaskan bahwa itu semua dia lakukan untuk keperluan pekerjaan mereka.

Surya akhirnya bersedia membantu Dika. Dika juga sudah mulai bersikap baik dengan Aurel. Bahkan mereka berencana untuk pergi nonton bioskop. Dika merasa bahwa dia sudah terlanjur masuk dalam permainan ini, dan tidak mungkin untuk mundur lagi.

Kabar baik datang untuk Melati dan team-nya. Melati dan Marvel ternyata berhasil memenangkan lomba foto tersebut. Bahkan foto mereka dipasang di lobby kantor. Dengan perasaan malu, mereka terpaksa menerima godaan dari rekan-rekan kerja, terlebih lagi ketika Pak Surya yang datang untuk memberikan selamat dan pujian, juga ikut mengatakan bahwa mereka serasi sekali, seperti pengantin baru sungguhan.


VIDEO :

- Episode 15, Part 1
- Episode 15, Part 2
- Episode 15, Part 3
- Episode 15, Part 4
- Episode 15, Part 5
- Episode 15, Part 6

Wednesday, November 5, 2008

Episode 14

Dengan wajah serius, Marvel menahan Melati yang waktu itu sudah akan pulang dengan Aditya. Marvel mengatakan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu kepada Melati. Ternyata Marvel hanya bertanya kepada Melati, kenapa makanan yang diberikan Melati tidak pakai sambal.

Aurel kembali mendesak Oma untuk segera memberi bantuan kepada Dika. Tapi Oma berubah pikiran. Oma tidak lagi mau membantu Dika dan menyarankan Aurel untuk segera melupakan Dika. Karena Dika toh sudah punya pacar dan tidak mencintai Aurel.
Bukannya menurut apa kata Oma, Aurel malah mengancam akan menceritakan masalah Dika ke Pak Surya. Aurel juga mengatakan bahwa dia tidak akan menikah jika bukan dengan Dika.


Selesai makan siang dengan teman-teman kerjanya, Marvel dan Melati –yang kebetulan sama-sama akan membeli sesuatu- berbelanja bersama disalah satu supermarket. Tanpa disengaja Melati dan Marvel melihat Aditya sedang berbelanja dengan seorang perempuan [yang ternyata istri teman Aditya]. Melihat pacarnya berduaan dengan perempuan lain, Melati segera pergi menjauh. Disaat yang sama Aditya melihat Melati buru-buru pergi dengan Marvel. Aditya semakin yakin kalau antara Melati dan Marvel ada sesuatu. Karena marah dengan Melati, Aditya membatalkan janjinya bertemu dengan Melati.

Karena ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Marvel dan Melati, Aditya menelepon Marvel dan mengajaknya bertemu.
Aditya mengatakan bahwa dulu dia membatalkan pergi ke Amerika hanya karena tidak ingin berpisah dengan Melati. Marvel bercerita kepada Aditya bahwa tadi Melati cemburu melihat Aditya bersama perempuan lain. Aditya merasa senang dengan cerita Marvel.


Slamet menanyakan hubungan Dika dengan Shafa, dan menyarankan bila kalau memang Dika benar-benar serius dengan Shafa, sebaiknya Dika segera menikah dengan Shafa. Dengan begitu, Selva tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menerima pernikahan Dika dengan Shafa. Slamet juga menceritakan apa yang telah dilakukan Selva terhadap Shafa.
Eva, tante Shafa akhirnya tahu bahwa hubungan Shafa dengan Dika tidak disetujui oleh keluarga Shafa, karena Dika sudah dijodohkan dengan perempuan lain.

Anggi berinisyatif untuk membicarakan masalah Aurel dengan Selva. Selva tidak mau Selva memberikan harapan kepada Aurel, padahal Selva tahu bahwa Dika sudah mempunyai pacar. Anggi menyarankan agar Selva mulai menjaga jarak dengan Aurel. Karena tidak pantas bila Aurel mengejar-ngejar Dika.
Sayangnya usaha Anggi sia-sia, karena Surya justru setuju untuk memberikan bantuan keuangan kepada Dika.

Pulang kantor, Aditya sudah menunggu Melati di lobby. Demikian juga dengan Kezia. Aditya mengajak mereka untuk makan malam bersama. Marvel yang ingin membuat Melati cemburu, bersikap sok mesra dengan Kezia. Bahkan keesokan harinya, Marvel membuat cerita bohong bahwa dia telah mengenalkan Kezia ke keluarganya. Sayangnya, Melati tampak tidak peduli.

Masih pusing dengan masalah pekerjaannya, Dika mabuk di cafe. Begitu tahu Dika ada di cafe dan dalam keadaan mabuk, Aurel segera menyusul Dika, lalu membawanya ke hotel. Pada saat Dika tertidur, Shafa menelepon Dika. Aurel mengangkat handphone Dika dan mengatakan bahwa Dika dengan berada di hotel bersamanya.
Keesokan harinya, Dika terbangun dan terkejut mengetahui semalam dia tidur di hotel ditemani Aurel. Aurel meminta Dika mengantarnya pulang sambil sebelumnya meminta Dika mentraktirnya makan siang.


Pak Broto mengajak team-nya untuk sejenak bersenang-senang dengan ber-karaoke. Karena merasa tidak enak dengan teman kerjanya, Melati menolak ketika Aditya menawarkan diri untuk menjemputnya. Aditya mengira Melati menolak untuk dijemput karena Melati sedang bersama Marvel. Akhirnya, tanpa seijin Melati, Aditya menyusul Melati ke tempat karaoke. Melati merasa tidak senang dengan sikap Aditya.

Tanpa sengaja, sepatu Melati terperosok masuk lubang. Marvel yang saat itu sedang berjalan bersamanya, langsung menangkap tubuh Melati. Tanpa sadar, Marvel memanggil Melati dengan sebutan ‘sayang’. Melihat hak sepatu Melati yang copot, Marvel segera membantu memperbaikinya. Melati yang masih terkejut dengan panggilan sayang dari Marvel, berkata dalam hati, jika nanti Marvel sekali lagi memanggilnya ‘sayang’ itu berarti Marvel memang benar-benar tertarik dengannya. Dan ternyata, Marvel kembali memanggilnya ‘sayang’ untuk yang kedua kalinya.

Tuesday, November 4, 2008

Episode 13

Kejadian di bioskop membuat Marvel mendapat teriakan dari penonton yang lain. Pulang nonton, Kezia mengantar Marvel pulang. Melihat rumah mewah Marvel, Kezia semakin kagum dengan Marvel yang anak orang kaya tetapi hidupnya sangat sederhana dan tidak mau memanfaatkan kekayaan ayahnya. Surya sempat melihat Kezia dan melaporkan ke Anggi bahwa Marvel sudah punya pacar. Oma sempat berpikiran agar Marvel segera menikah supaya cepat keluar dari rumah itu.


Sementara itu, Aditya yang sedang berdua dengan Melati di apartemennya, mengambil gambar mereka berdua menggunakan handphone Melati.
Namun tiba-tiba saja Melati ingat peristiwa ciumannya dengan Marvel pada saat Aditya mencoba mendekati dia.

Selva mengubungi Shafa dan mengundangnya ke rumah. Shafa mengira Selva sudah bisa menerima dia sebagai pacar Dika, akan tetapi Selva justru memaki-maki dan menampar Shafa. Selva menuduh Shafa sengaja mengajak Dika menginap, lalu menjebaknya sehingga Dika terpaksa menikah dengan Shafa. Selva bahkan mendorong Shafa sampai terjatuh, tepat pada saat itu Slamet dan Melati datang. Melihat kejadian itu, Slamet marah pada Selva. Melati pun beranggapan bahwa mamanya egois dan tidak memikirkan perasaan Dika. Tetapi Selva menganggap bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk kebaikan Dika.

Sementara itu, Dika semakin mendapat tekanan dari para investor yang menuntut dananya dikembalikan. Beberapa investor malah memaksa masuk ruangan kantor untuk menemui Dika. Pada saat para investor mengamuk dan mengancam Dika, Aurel datang. Aurel menyelamatkan Dika dengan mengatakan bahwa semua itu bukan kesalahan Dika, dia bisa menjamin seluruh dana investasi mereka akan dikembalikan, karena dia putri tunggal pemilik Royale Supermatket.
Sebagai tanda terima kasih karena telah menyelamatkannya, Dika mengajak Aurel untuk makan siang. Aurel yang mengira Dika mau menerima bantuan darinya terpaksa harus kecewa karena ternyata Dika tetap menolak bantuan Aurel dan Oma Lili dan lebih memilih mengatasi masalahnya sendiri.


Karena bingung dengan perasaannya, Marvel curhat dengan Toni. Marvel mengatakan bahwa ada seorang teman yang tiap kali dekat sama atasannya, jantungnya selalu berdebar-debar. Tiap kali atasannya pergi dengan pacarnya, temannya itu juga cemburu. Akhirnya Toni menyarankan teman Marvel untuk menjauhi atasannya, karena toh atasannya sudah punya pasangan.
Menuruti saran Toni, Marvel bertekad menghindari Melati. Bahkan ia harus rela naik tangga ke lantai 15 hanya karena tidak mau satu lift dengan Melati.


Baru saja sampai kantor, Marvel tersadar bahwa dia telah salah mengirim barang, dengan terpaksa Marvel harus kembali ke client untuk mengganti barang yang salah. Karena hari sudah sore, Melati menawarkan diri untuk mengantar Marvel. Dan untuk menghemat waktu, Melati ikut membantu Marvel menaikkan barang-barang ke dalam mobil, Melati bahkan membelikan Marvel permen supaya tidak mengantuk selama perjalanan. Hati Marvel berbunga-bunga karena ternyata Melati perhatian kepadanya.

Sepulang dari mengantar barang, Marvel harus kembali ke kantor karena harus menyelesaikan laporan yang harus diserahkan besok. Sayangnya Melati tidak bisa menemani Marvel lembur karena sudah ada janji makan malam dengan Aditya. Dan karena rumah makan tempat mereka makan malam tidak jauh dari kantor, Melati bersedia mengantar Marvel kembali ke kantor.

Ditengah-tengah makan malam dengan Aditya, Melati tiba-tiba teringat Marvel. Marvel yang sedang lembur pasti belum makan malam. Aditya tidak suka melihat Melati sangat memperhatikan Marvel, walaupun akhirnya Aditya setuju untuk membawakan Marvel makan malam.

Sesampainya Melati di kantor, Marvel tidak ada dimejanya. Maka Melati meletakkan makan malamnya di atas meja disertai dengan sebuah surat. Mengetahui Melati mengantar makan malam untuknya, Marvel segera mengejar Melati ke tempat parkir. Sayang sekali ternyata Melati bersama Aditya.

VIDEO :

- Episode 13, Part 1
- Episode 13, Part 2
- Episode 13, Part 3
- Episode 13, Part 4
- Episode 13, Part 5
- Episode 13, Part 6

Monday, November 3, 2008

Episode 12

Karena Dika tidak pulang semalaman, Selva curiga Dika pergi dengan Shafa. Dan ketika HP Shafa tidak bisa dihubungi, Selva menelepon rumah Shafa. Ternyata Shafa juga tidak pulang ke rumah. Selva makin marah dengan Shafa.

Rekan-rekan kerja Melati dan Marvel menyemangati mereka berdua untuk berusaha agar usul Marvel tentang mesin pemotong tahu bisa segera direalisasi. Untuk itu Marvel dan Melati terpaksa harus mencari toko besi yang bisa membuat mesin hasil design Marvel. Pada saat Marvel dan Melati berangkat mencari toko besi, Aditya menelepon Melati dan meminta Melati untuk mengantarnya mencari sofa. Aditya cemburu karena lagi-lagi Melati harus pergi dengan Marvel. Pada saat yang sama, Marvel juga mendapat telepon dari Kezia.

Setelah hampir putus asa, akhirnya mereka berdua menemukan toko besi yang sanggup membuat mesin seperti yang mereka maksud. Saking senangnya, tanpa sengaja tangan Melati menyenggol kayu penyangga tumpukan besi. Untung saja Marvel cepat menarik Melati sehingga tidak sampai tertimpa besi, walaupun mereka harus jatuh dilantai. Ternyata pada saat terjatuh, tanpa sengaja Marvel mencium pipi Melati.
Marvel meminta Melati untuk melupakan kejadian tadi, Melati pun menganggap bahwa kejadian tadi cuma kecelakaan yang tidak perlu diingat lagi. Tapi pada kenyataanya, mereka berdua tidak bisa begitu saja melupakan kejadian tersebut.

Aurel yang masih juga belum bisa mendapatkan hati Dika, mendesak Oma untuk segera memberikan bantuan kepada Dika. Tetapi Oma tidak setuju, Oma ingin Dika datang sendiri meminta bantuan kepadanya. Aurel marah dan menganggap Oma tidak bisa memahami perasaannya.

Karena pekerjaan mereka belum selesai, Melati dan teman2 satu team terpaksa lembur. Aditya menelepon yang merasa keberatan karena Melati terlalu mementingkan pekerjaan dan hampir tidak punya waktu untuknya. Akhirnya Melati berjanji untuk pergi nonton dengan Aditya besok. Mendengar hal itu, Marvel merasa cemburu.
Pada saat akan pulang, Marvel terlihat sedang menahan sakit. Ternyata gara-gara menolong Melati tadi siang, kaki Marvel luka. Karena merasa bersalah, Melati mengantar Marvel pulang, dengan alasan bahwa kalau besok Marvel tidak masuk kerja karena kakinya sakit, maka Melati juga yang akan kerepotan.

Dika ternyata menginap di mobil ditemani Shafa. Begitu pulang ke rumah, Shafa ditegur oleh keluarganya karena pergi dengan Dika bahkan sampai menginap.

Alat pemotong tahu yang dipesan Melati dan Marvel akhirnya selesai, sayangnya hasilnya tidak seperti yang mereka harapkan. Pada saat mereka membicarakan usaha mereka yang gagal, Aditya menelepon Melati dan mengajaknya menonton film di apartemen Aditya. Mendengar Melati akan berkencan dengan Aditya, Marvel juga segera menelepon Kezia, untuk membuat Melati cemburu.

Tanpa sengaja, Rony mendengar perkataan Pak Broto yang mengatakan bahwa Marvel adalah anak Pak Surya. Mengetahui Rony sudah tahu siapa Marvel, Pak Broto meminta Rony untuk menjaga rahasia itu. Sejak itu Pak Broto dan Rony jadi bersikap berlebihan kepada Marvel.

Pada waktu Melati meminta Marvel mengantarnya ke supermarket untuk mengantar pamflet, Marvel meminta ijin Melati untuk mencoba alat pemotong tahu yang tadi berusaha diperbaikinya. Melati makin kagum dengan Marvel yang ternyata pantang menyerah dan tidak gampang putus asa.
Pulang dari supermarket ternyata Aditya sudah menunggu Melati untuk pergi ke apartemennya.

Sementara Melati pergi ke apartemen Aditya, Marvel pergi ke bioskop dengan Kezia. Pada waktu ada adegan romantis dalam film, mendadak Marvel teringat Melati dan yang tampak dalam layar adalah Melati yang akan berciuman dengan Aditya. Dengan spontan Marvel berdiri dan berteriak,”JANGAN!!”.

Sunday, November 2, 2008

Episode 11

Selama di cafe, Marvel sering mencuri2 pandang ke Melati, demikian juga dengan Melati, sehingga keduanya tidak berkonsentrasi dengan pasangannya masing2.
Bahkan keesokan harinya Melati sempat bertanya, siapa perempuan yang diajaknya makan di cafe.

Sementara itu, Aurel tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Dika. Aurel dan Oma Lili bersedia membantu keuangan perusahaan Dika asalkan Dika mau menikah dengan Aurel. Pada saat yang sama Shafa yang merasa sedih Dika menjauhinya, semakin bertambah sedih ketika Selva meneleponnya dan meminta Shafa menjauhi Dika karena Dika telah dijodohkan dengan perempuan lain, begitu juga waktu Shafa bertemu Aurel di kantor Dika. Lagi-lagi Aurel meminta Shafa menjauhi Aurel.

Dikantor, Marvel mengajukan usulnya ke team marketing tentang model penjualan produk mereka. Usul Marvel mengejutkan teman2 team-nya, terutama Melati. Mereka berdua bekerjasama merancang mesin pemotong tahu yang nantinya akan diusulkan ke bagian R&D. Selama bekerjasama berdua, Marvel merasakan perasaan yang berbeda ketika dia dekat dengan Melati. Begitu juga dengan Melati.

Pada satu kesempatan, Aditya mengajak Marvel dan Melati makan bersama. Lalu karena Kezia juga ada didekat cafe tempat mereka makan, Aditya meminta Marvel mengajak Kezia bergabung bersama mereka.
Sepulang makan malam, Aditya menantang Marvel main basket. Karena saling tabrak, Marvel jatuh dan kakinya terkilir. Kezia segera menolong Marvel. Melati melihat mereka berdua dengan perasaan tidak menentu, apalagi sebelumnya Kezia sempat memuji-muji Marvel, bahwa Marvel adalah cowok yang karismatik walaupun terkadang masih seperti anak kecil.

Dika akhirnya bertemu dengan Shafa dan menjelaskan semua permasalahannya. Sepulang kantor, Dika tidak pulang ke rumah. Aurel segera ke rumah Selva dan memberitahukan bahwa Dika menghilang. Selva berjanji akan mencari Dika dan segera mengabari Aurel jika Dika sudah pulang. Selva menganggap perhatian Aurel terhadap Dika adalah bentuk rasa cinta Aurel yang sangat besar, maka Selva dengan senang hati akan berusaha membuat Dika menerima Aurel, apalagi setelah Aurel memberinya banyak bingkisan dan Oma Lili yang berjanji akan membantu keuangan perusahaan Dika.

VIDEO :

- Episode 11, Part 1
- Episode 11, Part 2
- Episode 11, Part 3
- Episode 11, Part 4
- Episode 11, Part 5
- Episode 11, Part 6