Thursday, November 6, 2008

Episode 15

Masih terkejut dengan panggilan Marvel, Marvel sudah memanggil Melati ‘sayang’ untuk ketiga kalinya. Melihat Marvel tidak merasa bersalah dengan memanggilnya ‘sayang’, Melati pun pura-pura tidak peduli dengan kata-kata Marvel.
Sepatu yang sudah diperbaiki Marvel sudah bisa digunakan. Tapi Marvel menyarankan Melati untuk membeli sepatu yang baru, daripada nanti rusak lagi dan Melati marah-marah.
Melati bertanya kepada Marvel, apa sebagai atasan dia galak dan suka marah. Menurut Marvel, Melati memang galak, tapi orang seperti Marvel memang butuh orang orang seperti Melati, yang bisa mengatur Marvel menjadi orang yang lebih baik. Marvel juga mengatakan bahwa Kezia pun masih belum bisa mengubah Marvel menjadi lebih baik.


Dirumah, Melati masih terbayang-bayang perkataan Marvel tadi. Melati mulai menilai-nilai Marvel. Marvel termasuk orang yang multitalent. Bisa membantunya memperbaiki mobilnya yang rusak, bikin kopi yang enak, dan jadi tukang sol sepatu dadakan. Dan yang pasti, Marvel bisa membuatnya tertawa.
Marvel pun tidak bisa melupakan Melati, bahkan dia sendiri juga tidak mengerti kenapa memanggil Melati dengan sebutan ‘sayang’. Toni yang waktu itu melihat Marvel senyum-senyum di kamarnya, mengira Marvel sedang memikirkan Kezia.


Keesokan harinya, Melati datang ke kantor dengan sepatu yang sama. Melati sempat hampir jatuh, untungnya segera ditangkap Marvel. Marvel marah-marah karena kuatir Melati cedera karena hak sepatunya patah.
Bahkan pada saat makan siang, Marvel rela pergi ke tukang sol sepatu untuk memperbaiki sepatu Melati.
Teman satu divisinya ramai menggoda Marvel karena menjadi sangat perhatian dengan Melati.


Pagi-pagi sekali Aurel sudah keluar rumah untuk menjemput Dika dan mengantarnya ke kantor.
Ketika Dika sampai kantor, Shafa juga berada di kantor Dika. Perasaan Shafa menjadi tidak karuan ketika ia melihat Dika berangkat ke kantor diantar Aurel.
Shafa pulang ke rumah dan keluarganya menjadi tahu bahwa sebenarnya keluarga Dika tidak menyetujui hubungan mereka.


Oma yang tahu Aurel tidak ada di rumah marah kepada Anggi. Oma menganggap Anggi tidak perhatian menjadi ibu, hanya karena Aurel cuma anak tiri, Anggi jadi tidak mau peduli kemana Aurel pergi.

Sebagai tanda terima kasih karena telah membawa sepatunya ke tukang sepatu, Melati membuatkan Marvel secangkir kopi. Baru saja mereka ngobrol berdua, Melati menerima MMS romantis dari Aditya. Karena bingung dengan perasaannya, Melati tidak membalas pesan dari Aditya.

Di rumah, Marvel sibuk bercermin dan berkhayal jadi seorang model. Marvel membayangkan bahagianya bila dia jadi model dengan Melati, bisa memeluk bahkan mencium Melati.
Dan ternyata keesokan harinya Marvel diminta Melati untuk ikut lomba foto untuk kepentingan perusahaan mereka. Di acara lomba foto yang bertema Pengantin Baru itu, Marvel dipasangkan dengan Nita.
Akan tetapi Nita datang dengan wajah penuh jerawat. Karena akan diikutkan lomba foto, Nita ikut perawatan wajah, tapi ternyata hasilnya malah mengecewakan. Akhirnya Melati terpaksa menggantikan posisi Nita.

Dika secara tidak sengaja mendengar pembicaraan rekan kerjanya yang kecewa dengannya. Mereka menganggap Dika tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Mendengar hal itu, Dika bertekad untuk bisa mengatasi masalahnya, dengan cara apa saja, dan membuktikan kepada rekan kerjanya bahwa dia tidak seperti yang mereka pikir.


Tidak lama kemudian, sopir Oma Lili menjemput Dika untuk bertemu dengan Oma Lili. Karena teringat perkataan rekan kerjanya, dan demi harga diri masa depannya, dihadapan Oma Lili Dika mengaku kalau dia sebenarnya juga menyukai Aurel. Hanya saja Dika tidak mau mengejar-ngejar Aurel dan tidak segera mengungkapkan perasaannya kepada Aurel.

Pemotretan untuk lomba foto dimulai. Melati dan Marvel diambil gambarnya dengan berbagai pose. Tanpa disangka-sangka, Aditya datang ke kantor Melati. Melihat mereka berdua di foto dengan pose2 mesra, Aditya merasa cemburu dan segera meninggalkan kantor Melati.
Mengetahui Aditya datang ke kantornya dan langsung pulang, Melati mencoba menghubungi Aditya. Tetapi Aditya tidak mau menerima telepon dari Melati.

Karena ingin tahu atas apa yang terjadi pada Dika malam kemarin, Shafa datang ke kantor Dika. Dengan sikap yang kurang menyenangkan Dika menjelaskan apa yang terjadi dengannya, tetapi sikapnya berubah lembut ketika Dika menerima telepon dari Aurel.

Aditya yang masih cemburu dengan Marvel, mengatakan kepada Melati bahwa dia tidak suka Melati terlalu dekat dengan Marvel. Aditya yang pacar Melati saja harus membuat janji bila akan bertemu dengan Melati, tetapi Melati malah banyak menghabiskan waktunya dengan Marvel. Aditya sudah menyempatkan diri pulang dari luar kota untuk bertemu Melati, tetapi malah melihat Melati berpeluk-pelukan dan berpose mesra dengan Marvel.
Melati menjelaskan bahwa itu semua dia lakukan untuk keperluan pekerjaan mereka.

Surya akhirnya bersedia membantu Dika. Dika juga sudah mulai bersikap baik dengan Aurel. Bahkan mereka berencana untuk pergi nonton bioskop. Dika merasa bahwa dia sudah terlanjur masuk dalam permainan ini, dan tidak mungkin untuk mundur lagi.

Kabar baik datang untuk Melati dan team-nya. Melati dan Marvel ternyata berhasil memenangkan lomba foto tersebut. Bahkan foto mereka dipasang di lobby kantor. Dengan perasaan malu, mereka terpaksa menerima godaan dari rekan-rekan kerja, terlebih lagi ketika Pak Surya yang datang untuk memberikan selamat dan pujian, juga ikut mengatakan bahwa mereka serasi sekali, seperti pengantin baru sungguhan.


VIDEO :

- Episode 15, Part 1
- Episode 15, Part 2
- Episode 15, Part 3
- Episode 15, Part 4
- Episode 15, Part 5
- Episode 15, Part 6