Saturday, November 1, 2008

Episode 10

PEMANDANGAN yang menusuk hati. Bagaimana tidak, dengan mata kepala sendiri Aditya melihat Marvel memeluk Melati. Tak pelak, api cemburu pun bergelora dalam diri Aditya. Pemuda itu benar-benar marah sehingga tidak mau mengangkat telepon Melati. Merasa bersalah, Melati datang ke rumah Aditya untuk menjelaskan masalah yang sebenarnya. Pada kesempatan itu Melati menegaskan bahwa dia tidak punya perasaan apa pun terhadap cowok lain.


Sementara Nenek Lili mengira kalau Anggi akan memegang kendali keuangan di rumahnya. Surya dan Anggi akhirnya mengalah dengan mengembalikan buku tabungan. Tapi yang terjadi, Nenek Lili malah melempar buku tersebut dan memecat pembantu rumah tangga untuk memberi pelajaran kepada Anggi agar kewalahan mengatur pekerjaan rumah tangga.

Di kantor, Melati meminta semua anak buahnya lembur. Marvel yang telanjur membuat janji kencan dengan seorang pramugari, pura-pura sakit sehingga Melati mengizinkan dia pulang kantor lebih awal. Apes, Toni dan Revan datang ke Royale untuk mengajak Marvel makan malam. Saat itulah Melati tahu kalau Marvel ternyata membohonginya.

Di lain pihak, Pak Surya menolak permintaan Pak Broto untuk menandatangani surat pemotongan gaji milik Melati. Menurut Pak Surya merasa kalau Melati tidak merugikan perusahaan. Akhirnya, Pak Broto mengatakan bahawa semua itu terjadi akibat ulah si anak baru. Pak Surya yang kaget langsung mengatakan kalau Marvel adalah anaknya. Pria itu lantas meminta agar Pak Broto menjaga rahasia tersebut. Sejak saat itu, Pak Broto bersikap baik kepada Marvel, sehingga orang-orang di kantor terheran-heran.

Aurel bertemu Shafa yang juga sama-sama tengah menunggui Dika di kantornya. Pada kesempatan itu, Aurel mengancam Shafa agar menjauhi Dika, lantaran mereka sudah dijodohkan. Usai urusan di kantor Dika, Aurel terlibat adu mulut dengan Melati. Gara-gara mobil Aurel yang parkir di Royale menghalangi mobil Melati. kejadian itu membuat Melati tidak respek kepada Aurel yang bersikap sengak.

Selva menyuruh Melati pulang cepat karena akan dikenalkan dengan calon istri Dika. Setibanya di rumah, Melati tak dapat menyembunyikan keterkejutannya perempuan yang akan menjadi calon istri Dika tak lain adalah Aurel, anak Pak Surya.

Di lain hari Aditya mengajak Melati makan malam sekaligus berkenalan dengan teman-temannya. Merasa panas hati, Marvel lantas mengajak Kezia bertemu di kafe tempat Aditya dan Melati kencan.(Cn)

Friday, October 31, 2008

Episode 9

ULAH Marvel yang menyikat habis contoh produk baru, membuat orang-orang di kantor pusing tujuh keliling. Akhirnya, manajer kantor meminta Melati mengambil alih masalah tersebut, sekaligus mencari solusinya. Di tangga darurat, Melati yang terbakar amarah, menendang tulang kering Marvel hingga pria itu meringis kesakitan. Untuk kesekian kalinya, Melati dan Marvel terlibat perang mulut.


Saking kesalnya, Marvel sesumbar dengan mengatakan bahwa dia bisa mengganti contoh produk tersebut, apabila diberi kesempatan. Ucapan Marvel itu membuat Melati semakin kesal, lantaran Marvel menganggap enteng pekerjaan. Sementara di rumah, baik Aurel maupun Nenek Lili merasa terganggu karena Revan menyetel televisi keras-keras.

Om Toni akhirnya bebas dari penjara. Pria itu terkejut sewaktu sopir Pak Surya datang dan memintanya datang ke kantor Pak Surya. Ketika bertemu, Om Toni meminta maaf atas semua perbuatannya kepada Pak Surya. Di rumah, Revan menggambar di meja ditemani Nenek Lili. Sesaat kemudian, raut wajah Nenek Lili berubah ketika melihat Om Toni datang bersama Pak Surya. Perempuan separuh baya itu membalas salam Om Toni dengan dingin. Di kamar Nenek Lili, Pak Surya berusaha membujuk agar Nenek Lili mengizinkan Om Toni dam Revan untuk tinggal sementara di rumah mereka, karena kondisi Om Toni yang kurang baik.


Di kantor, Aditya terkejut melihat Melati datang berkunjung dan mengajaknya makan siang. Rupanya, Melati meminta Aditya agar tidak datang dulu pada Sabtu nanti karena Dika akan memperkenalkan kekasihnya ke seluruh anggota keluarga. Sementara Marvel mengunjungi Shafa untuk mengembalikan uang pinjaman. Tiba-tiba Tante Eva memergoki keduanya. Ketika Pak Rahman datang, Marvel tidak kuasa menahan kebohongannya, dan menceritakan masalah Om Toni. Tante Eva geram mendengar masalah yang menimpa Om Toni. Perempuan itu tetap menganggap Om Toni bukan ayah yang baik bagi Revan. Ia pun mengancam akan mengambil alih Revan.

Selva tengah dilanda dilema lantaran berlian pemberian Aurel. Ketika Aurel datang ke rumah, dengan perasaan tak enak Selva memberitahukan Aurel kalau Dika sudah mempunyai pacar. Di luar dugaan, Aurel ternyata telah mengetahui hal tersebut. Aurel lantas meminta bantuannya agar bisa mendapatkan hati Dika.


Aurel meminta izin Selva untuk melihat kamar Dika. Tak lama, Selva meninggalkan Aurel sendirian dalam kamar, karena telepon rumah berdering. Dika yang baru pulang dari kantor menjadi ketus melihat kehadiran Aurel di kamarnya. Selva pun berusaha mencairkan suasana. Situasi bertambah rumit ketika Pak Slamet pulang. Konyolnya, Pak Slamet mengira kalau Aurel adalah Shafa. Dalam keadaan canggung itu, Dika segera menarik tangan Aurel dan mendorongnya keluar rumah.

Di teras mereka terlibat adu mulut. Aurel mengatakan bahwa Dika tidak berhak melarang dia berteman dengan Selva. Dika memberitahukan bahwa calon istrinya akan datang besok. Aurel yang cemburu segera meninggalkan Dika. Sepeninggal Aurel, Dika menegaskan kepada Selva agar tidak menerima gadis lain lagi. Tidak hanya itu, Selva juga harus mengembalikan berlian pemberian Aurel. Dalam keadaan terpojok, Selva hanya menangis tersedu-sedu.


Di bagian lain, Marvel masih memikirikan Melati. Dengan menyingkirkan rasa malu, Marvel memberanikan diri menelepon Aditya untuk menanyakan alamat rumah Melati. Keesokan paginya, Marvel berhasil membujuk Melati agar mengizinkan dirinya ikut ke luar kota. Apes, dalam perjalanan kembali ke Jakarta, mobil yang ditumpangi Marvel dan Melati terperosok dalam sebuah lubang, gara-gara Marvel mengambil jalan pintas.


Di lain tempat, Pak Slamet menyambut ramah kedatangan Shafa yang didampingi oleh Dika. Sebaliknya, Selva menyambut dingin kehadiran calon menantunya itu. Beberapa saat kemudian, Melati menelepon Selva untuk mengabarkan bahwa dia tidak bisa bergabung untuk menyambut kedatangan Shafa, karena masih harus menyelesaikan urusan di kantor. Shafa berusaha melakukan pendekatan dengan Selva. Sayang, Selva tetap bersikap tidak ramah.

Melati dan Marvel akhirnya tiba di kantor. Namun usaha mereka sia-sia karena semua teknisi laboratorium sudah pulang. Keruan saja Pak Broto mendamprat Melati yang dianggapnya tidak bisa menyelesaikan masalah. Akibatnya, Melati mendapat sanksi tiga bulan potong gaji. Marvel yang merasa bersalah memohon agar dia saja yang dikenai sanksi.

Di depan rumah, Dika berusaha menghibur Shafa yang sedih atas sikap Selva. Dika meminta Shafa untuk sabar menghadapi sikap ibunya. Shafa berusaha menutupi kesedihan di depan keluarganya, dan menceritakan bahwa pertemuannya dengan keluarga Dika berjalan baik.


Di lain pihak, Melati yang marah besar pergi ke klub bersama teman-teman sekantornya. Dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol, Melati pergi ke toilet. Beberapa saat kemudian Aditya menelepon ke ponsel Melati. Salah satu teman Melati mengangkat telepon dan mengabarkan keadaan Melati. Saat itu Melati memaki-maki sekaligus mencakar Marvel. Puncaknya, ketika Marvel berusaha melarikan diri, Melati menjambak rambut dan berulang kali menjitak kepala Marvel.

Saat pulang ke rumah, Melati berjalan sempoyongan. Marvel yang merasa bersalah berniat mengendong Melati. Ketika hendak memegang Melati, mendadak sebuah tangan menarik Marvel...(Cn)

VIDEO :

- Episode 9, Part 1
- Episode 9, Part 2
- Episode 9, Part 3
- Episode 9, Part 4
- Episode 9, Part 5
- Episode 9, Part 6


^picture by meynard^

Thursday, October 30, 2008

Episode 8

PERSETERUAN Melati dan Marvel terus berlanjut. Di tangga darurat, Marvel berusaha mencari pinjaman uang untuk membebaskan Om Toni dari penjara. Tak lama kemudian, salah seorang senior di kantor memanggil Marvel untuk mengikuti rapat. Di dalam ruangan, Melati tampak jutek melihat Marvel yang datang dengan wajah memancarkan ketakutan. Saat rapat berlangsung, Revan lagi-lagi mengganggu dengan berbagai pertanyaan layaknya bocah kecil.


Di kantor, Dika terlihat gundah gulana. Tiba-tiba Aurel datang dan langsung memaki Dika, lantaran tersinggung dengan perlakuan Dika yang mengacuhkan dirinya. Dika lantas mengajak Aurel mendiskusikan masalah mereka di luar. Ketika hendak beranjak, Aurel mendengar Dika mengangkat telepon dari Shafa dengan suara lembut, hingga membuat gadis itu cemburu. Di kafe, Dika menegaskan bahwa dia hanya ingin berteman saja dengan Aurel.

Sementara itu, Marvel berkeliling mencari pinjaman uang. Sayang, usahanya tidak membuahkan hasil. Ia pun mampir ke kantor Shafa, dan menceritakan masalah Om Toni. Namun Marvel mememinta Shafa agar merahasiakan hal tersebut. Di jalan, seorang teman kantor menelepon Marvel untuk mengabarkan kalau Revan hilang. Dalam keadaan panik, Marvel bergegas kembali ke kantor.


Aditya terkejut melihat Melati datang membawa anak kecil. Melati menjelaskan kalau bocah cilik itu adalah anak Marvel, dan saat itu juga meluncur unek-unek dari mulut Melati yang mengungkapkan kekesalannya atas ulah Marvel yang membawa anak kecil ke kantor. Namun sewaktu Aditya menyuruh Melati marah kepada Marvel, gadis itu malah membela dengan mengatakan kalau Marvel memang sedang ada masalah, sehingga tidak ada yang menjaga Revan.

Di kantor, semua orang heboh mencari Revan. Pada saat bersamaan, Melati dan Aditya kembali ke kantor sambil menikmati es krim. Tak lama kemudian, Siska menelepon Melati untuk mengabarkan bahwa Revan hilang. Sontak Melati kaget, dan buru-buru mengatakan kalau Revan sedang bersama dirinya.

Sementara Selva dan Nenek Lili senang mendengar Aurel memanggil Selva dengan sebutan ibu mertua. Sebaliknya, Anggi berusaha menyembunyikan keterkejutannya. Aurel berusaha menarik perhatian Selva, dengan memberi hadiah berupa gelang berlian. Melihat kegirangan di wajah Selva, Aurel pun mempergunakan kesempatan itu untuk mengadukan sikap Dika yang cuek terhadap dirinya.


Di bagian lain, ketika Melati sedang berbicara lewat telepon, Marvel yang melihat keberadaan Aditya, Melati, dan Revan langsung meluapkan emosinya. Dia menyalahkan Melati yang tanpa memberitahu siapa pun mengajak Revan pergi. Waktu berselang, Marvel berusaha meminta maaf kepada Melati perihal masalah Revan. Melati menganggap Marvel sebagai pria yang tidak bertanggung jawab, dan mulai memberi ceramah mengenai tujuan hidup, termasuk memberi nasihat bahwa sebagai karyawan baru harus mempunya ambisi dalam berkarier. Melati lalu memberikan nomor dan alamat panti penitipan anak, agar Marvel menitipkan Revan mulai besok, sehingga pria itu bisa berkonsentrasi dalam bekerja.


Sepulang kantor, Marvel mengajak Melati makan bersama sebagai tanda terima kasih. Sayang, ajakan itu tidak mendapat sambutan. Namun ketika Revan yang membujuk, Melati pun tidak kuasa menolak. Di restoran, tanpa sengaja Melati mengungkit soal ibu Revan sehingga Revan teringat sang ibu yang jarang bertemu, termasuk ayah Revan yang sedang berada dalam penjara. Bocah cilik itu pun menangis keras. Ketika Marvel dan Melati berusaha membujuk Revan, Aditya menelepon dan mendengar suara tangis Revan. Melati mengatakan kalau ia sedang bersama Marvel dan Revan, sehingga tidak bisa berbicara di telepon. Melati pun berjanji akan menghubungi Aditya esok hari.


Di rumah, Selva masih terus mengagumi berlian pemberian Aurel. Dika yang baru pulang, kaget begitu mengetahui kalau Aurel menyogok Selva dengan berlian mahal. Akhirnya, Dika mengaku bahwa dia sudah mempunyai pacar serius yang akan dibawanya Sabtu nanti. Keruan saja Selva tidak bisa menerima kenyataan itu, sedangkan Pak Slamet dan Melati mendukung keputusan Dika.

Selva lantas masuk ke kamar Dika, dan membujuk anaknya itu untuk menerima Aurel. Tidak puas dengan jawaban Dika, Selva lalu menumpahkan unek-uneknya kepada Melati. Setali tiga uang, Melati yakin bahwa keputusan kakaknya adalah yang terbaik.

Marvel yang gagal meminjam uang untuk mengeluarkan Om Toni dari penjara, berniat mengambil uang dari kamar ibunya. Apes, Anggi keburu memergoki. Tiba tiba terdengar suara Aurel berteriak. Anggi dan Nenek Lili mengira ada pencuri di lantai dua. Ternyata, Aurel memergoki Revan dan memarahinya dengan keras. Saat itulah Anggi dan Nenek Lili mengetahui keberadaan Revan. Nenek Lili menuduh Anggi dan Marvel bersekongkol untuk menyelundupkan Revan. Beberapa saat kemudian, Pak Surya datang dan langsung menengahi keributan. Tapi Nenek Lili dan Aurel telanjur kesal, dan kembali ke kamar masing-masing. Revan secara tidak sengaja keceplosan mengatakan kalau ayahnya sekarang berada dalam penjara.

Seketika, Anggi histeris mendengar keberadaan Om Toni dalam penjara. Marvel akhirnya menceritakan semua kejadian yang menimpa Om Toni, termasuk soal perceraiannya. Anggi marah karena Marvel tidak mau berterus terang kepada dirinya.

Sementara Pak Surya berusaha membujuk Nenek Lili agar menerima Revan di rumah mereka. Meskipun kesal, Nenek Lili tidak dapat berbuat apa-apa. Di meja makan, seluruh anggota keluarga sarapan dalam suasana tidak menyenangkan. Nenek Lili merasa terpojok dengan kedatangan Anggi dan Marvel. Pak Surya lantas meminta Marvel meninggalkan Revan di rumah saat bekerja.

Di kantor, Melati membawa contoh produk baru. Sebelum mencoba, Melati meminta semua karyawan menggosok gigi terlebih dulu agar benar-benar bisa merasakan keunggulan produk baru tersebut. Ketika semua orang pergi ke kamar kecil, Marvel datang. Dasar lapar, Marvel yang melihat contoh produk di meja tanpa basa basi menyikat semuanya...(Cn)


VIDEO :
- Episode 8, Part 1
- Episode 8, Part 2
- Episode 8, Part 3
- Episode 8, Part 4
- Episode 8, Part 5
- Episode 8, Part 6

^picture by meynard^

Wednesday, October 29, 2008

Episode 7

SAMA-sama kesal. Melati pulang dari survei dengan hati kesal, sementara Marvel kesal karena Aditya sudah menunggu Melati di kantor. Marvel lantas mengajak teman-teman satu divisi ke sebuah klub. Kekesalan Marvel bertambah, lantaran perhatian temen-teman lebih tertuju kepada Aditya yang simpatik. Bahkan, Aditya mengajak mereka pindah ke klub lain. Marcel pun makin tersisih, dan dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol, Marcel mengungkapkan perasaannya kepada Melati.



Sementara itu, baik Dika maupun Aurel terkejut setelah mengetahui kalau mereka ternyata dijodohkan. Kenyataan itu membuat Aurel senang, sementara Dika masih mendua karena di hatinya terukir pula sosok Shafa. Aurel begitu yakin bahwa dia bisa mendapatkan Dika, apalagi Selva menyukainya.


Aurel makin agresif mengejar Dika, hingga pria itu kalut. Untuk mengatasi kegelisahan hatinya, Dika pergi ke klub dan menegak minuman beralkohol hingga mabuk. Aurel lantas menyusul, namun Dika memilih pulang naik taksi. Aurel kesal karena Dika masih bersikap dingin terhadap dirinya. Dalam kondisi mabuk, Dika pergi ke rumah Shafa. Dengan penuh perhatian, Shafa membuatkan es kopi favorit Dika.


Di kantor, Melati menyuruh Marvel mengerjakan sebuah tugas agar selesai esok hari. Bukannya bergegas, Marvel malah mengungkapkan keberatannya. Tak lama, Marvel mendapat telepon dari Toni yang tengah berada di kantor polisi, lantaran terlibat perkelahian di tempat fitness. Seketika, Marvel meninggalkan pekerjaannya dan menyusul Toni ke kantor polisi.

Di lain waktu, Marvel diam-diam membawa Revan pulang ke rumah. Keesokan paginya, Marvel bergegas membawa Revan ke kantor. Kelakuan Marvel itu membuat Melati sangat marah. Sebagai karyawan baru, Marvel telah banyak berbuat kesalahan. Melati pun mengancam akan memecat Marvel, apabila besok masih membawa Revan.(Cn)


VIDEO:
- Episode 7, Part 1
- Episode 7, Part 2
- Episode 7, Part 3
- Episode 7, Part 4
- Episode 7, Part 5
- Episode 7, Part 6


^picture by meynard^

Tuesday, October 28, 2008

Episode 6

MAU tidak mau, Aditya harus menahan kesal sekaligus cemburu setelah mengetahui kalau Melati terjebak dalam lift bersama Marvel. Kekesalannya bertambah ketika melihat Marvel dengan cuek memakan salah satu cokelat milik Aditya yang seharusnya untuk Melati. Sewaktu Marvel pergi, Aditya kembali mencecar Melati seputar kejadian dalam lift selama gadis itu berduaan dengan Marvel. Sikap Aditya itu tentu saja membuat Melati kesal. Kesalahpahaman di antara Aditya dan Melati membuat keduanya terlibat keributan kecil.


Di lain tempat, Pak Rahman menelepon Om Toni untuk mengabarkan kalau Tante Eva sekarang tinggal di rumahnya. Om Toni pun berjanji akan membawa Revan ke rumah Pak Rahman untuk menemui Tante Eva. Baik Pak Rahman maupun Shafa sangat senang mendengar ucapan Om Toni. Mereka Berharap Om Toni dan Tante Eva dapat rujuk.

Sementara itu, Pak Surya gelisah memikirkan Aurel yang tak kunjung pulang. Ia pun mencoba menelepon Aurel, namun tidak tersambung. Sadar kalau dirinyalah yang menyebabkan kepergian Aurel, Marvel lantas memohon agar Pak Surya memperbolehkan dia pergi dari rumah. Namun Pak Surya tetap meminta Marvel bertahan seperti janji sebelumnya.

Di bagian lain, Anggi terus membujuk Nenek Lili yang tidak mau makan, lantaran Aurel belum juga pulang ke rumah. Nenek Lili pun berusaha menelepon teman-teman Aurel. Sewaktu membersihkan kamar Aurel, Anggi menemukan foto Aurel dan almarhumah ibu Aurel. Seketika, kesedihan menyergap Anggi. Sementara Selva menelepon Anggi untuk menanyakan kabar Nenek Lili. Anggi lantas menyambungkan telepon Selva kepada Nenek Lili. Pada kesempatan itu, Nenek Lili mengingatkan acara makan bersama dengan anak-anak Selva. Ucapan Nenek Lili itu membuat Selva tersanjung, sehingga tidak sabar menunggu hari yang ditentukan. Maklum, Selva sangat ingin menjadi besan nenek kaya raya itu.


Sepulang kantor, Melati mengendap-endap lewat jalan lain, untuk menghindari Aditya yang telah menjemputnya. Rupanya, Melati tidak tahan mempunyai pacar posesif. Aditya yang sedari tadi menunggu di tempat parkir, menjadi kesal dan kecewa karena Melati tidak juga menunjukkan batang hidungnya.


Sementara Aurel menemui Dika untuk mengajaknya makan siang. Di tengah jalan, mereka bertemu Shafa yang sedang menunggu Dika. Ternyata, Shafa ingin memberi surprise dengan mengajak Dika makan bersama. Melihat sosok Aurel, Shafa pun mengalah dan membiarkan Dika dan Aurel pergi bersama.

Dengan perasaan kurang nyaman, Shafa kembali ke kantor. Untuk kedua kalinya Shafa gagal makan siang bersama Dika. Tak lama berselang, Dika menelepon dan meminta Shafa tidak menaruh curiga. Dika memastikan bahwa Aurel hanya sekadar kliennya. Pria itu lantas mengajak Shafa makan bersama esok hari.

Di rumah, Marvel berusaha meminta maaf kepada Aurel, meskipun mendapat sambutan dingin. Sementara Selva senang mendengar kabar kalau Aditya sudah memberi Melati permen cokelat, sebagai bentuk perhatian setelah gadis itu terjebak dalam lift. Seperti biasa, Pak Slamet langsung mencela reaksi Selva yang dianggap terlalu berlebihan. Pak Slamet lantas menanyakan perasaan Melati terhadap Aditya. Menurut Pak Slamet, apabila Melati tidak menyukai Aditya, lebih baik menjaga jarak.

Pak Surya memberi Aurel tiket pesawat ke Australia. Seperti yang diduga, Aurel marah besar, begitu juga Nenek Lili. Aurel merasa sang ayah mengusir dirinya. Di sisi lain, Marvel yang tidak tahan melihat Anggi terus menerus ditekan oleh Aurel dan Nenek Lili, akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah Pak Surya. Sama halnya, Aurel yang juga tidak tahan dengan tekanan ayahnya memutuskan keluar dari rumah tersebut.


Di depan pintu, masing-masing berkumpul dengan koper di tangan. Akhirnya dalam keadaan sempoyongan, Nenek Lili mengambil keputusan bulat, tidak seorang pun yang boleh meninggalkan rumah Pak Surya. Mereka harus belajar hidup bersama. Semua yang hadir, terdiam mendengar kata-kata Nenek Lili. Baik Anggi maupun Pak Surya menjadi sedih karena mereka paham kalau Nenek Lili sebenarnya juga tidak bahagia dengan keputusan tersebut. Anggi pun menyalahkan dirinya sebagai penyebab semua kekacauan. Pak Surya lantas menghibur Anggi, dan memintanya melihat kejadian itu sebagai suatu proses untuk menjadi sebuah keluarga.


Keesokan harinya, Marvel bersiap-siap bekerja di perusahaan Pak Surya. Untuk menghindari gosip, keduanya berangkat dan pulang secara terpisah. Di tim marketing, Melati sudah santer mendengar kabar bahwa akan ada karyawan baru. Siapa sangka, karyawan baru yang dinanti-nanti tak lain adalah orang yang terjebak dalam lift bersama Melati.

Melati nyaris tidak bisa mempercayai penglihatannya ketika melihat sosok Marvel. Saat perkenalan dimulai, gantian Marvel yang terkejut setelah mengetahui bahwa Melati akan menjadi atasannya.(Cn)


VIDEO:
- Episode 6, Part 1
- Episode 6, Part 2
- Episode 6, Part 3
- Episode 6, Part 4
- Episode 6, Part 5
- Episode 6, Part 6

Monday, October 27, 2008

Episode 5

SEPULANG dari kantor Surya, Marvel berpapasan dengan Aditya yang akan menjemput Melati. Pada kesempatan itu, Marvel mengungkapkan niatnya, mentraktir Aditya dan Melati. Sayang, Aditya menolak tawaran tersebut, lantaran ingin pergi berduaan dengan Melati. Keruan saja, Marvel menjadi kecewa sekaligus cemburu. Sementara Anggi marah begitu mengetahui kalau Marvel mendapat kartu kredit dari Surya. Anggi tidak ingin Surya bersikap berlebihan terhadap Marvel.

Di lain pihak, Aurel yang tidak berkenan dengan kehadiran Marvel di rumahnya, menyampaikan protes kepada Surya. Bukannya membela, Surya malah memarahi Aurel dan menyuruhnya balik ke Australia. Dasar keras kepala, Aurel malah menyuruh Anggi angkat kaki dari rumah. Tak pelak, Surya langsung menampar Aurel.

Di sebuah restoran, Melati dan Aditya tengah makan malam. Aditya yang yakin kalau Selva telah menerimanya sebagai calon menantu, berusaha memancing perasaan Melati terhadap dirinya. Sewaktu mengantar Melati pulang, Aditya menitipkan kado berisi parfum untuk Selva.


Usai bertengkar dengan Surya, Aurel yang stres mabuk-mabukan dengan menegak minuman beralkohol di sebuah klub. Kebetulan, Dika dkk juga tengah berada di klub yang sama. Melihat Aurel dalam keadaan mabuk, Dika berniat mengantar gadis itu pulang ke rumah. Karena tidak mengetahui rumah Aurel, Dika lantas membawanya ke hotel.


Di kantor Surya, secara tidak sengaja Marvel dan Melati terjebak dalam lift. Untuk mengusir kebosanan, Marvel sengaja bercerita perihal hantu. Melati yang penakut, spontan menjerit kaget hingga Marvel memeluknya. Bertepatan dengan itu, pintu lift terbuka.

Di lain waktu, Melati membujuk Selva agar lebih dekat dengan Aditya. Namun Slamet keberatan, hingga ayah dan ibu Melati itu terlibat pertengkaran. Sementara Surya yang kesal dengan sikap Aurel, memberi gadis itu uang sekaligus menyuruhnya pergi.

Marvel mulai bekerja di Royale, dan menjadi anak buah Melati. Lantaran bekerja seenaknya, Marvel sering mendapat teguran dari Melati. Hingga suatu saat, terjadi peristiwa yang menyebabkan Melati dan Marvel terlibat pertengkaran hebat...(Cn)

VIDEO :

- Episode 5, Part 1
- Episode 5, Part 2
- Episode 5, Part 3
- Episode 5, Part 4
- Episode 5, Part 5
- Episode 5, Part 6

^picture by meynard^

Sunday, October 26, 2008

Episode 4

Selva masih uring2an karena iri dengan bu Anggi yang sedang bulan madu dengan Pak Surya, Selva jadi membanding2kan Pak Surya dengan suaminya. Sementara Slamet mengira kalau Selva sedih karena kehilangan uang yang akan digunakan untuk uang muka pembelian mobil Melati. Akhirnya Slamet mengembalikan uang yang sempat dia sembunyikan. Begitu tahu uangnya kembali, bu Selva segera membayarkan uang muka pembelian mobil Melati.


Hari pertama pindah ke rumah Surya, Marvel sudah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Oma Lili dan Aurel. Marvel boleh tinggal di rumah itu asal mengikuti peraturan yang berlaku disitu.
Marvel dan Aurel tidak henti2nya berselisih paham, ketika Aurel memperlakukan bu Anggi dengan tidak sopan, ketika Marvel tidak sengaja masuk kamar mandi ketika Aurel sedang mandi.


Karena kesal dengan Aurel dan Oma Lili, Marvel pergi mabuk2an. Ketika hendak pulang ke rumah, Marvel yang saat itu dalam keadaan mabuk, bertemu melati di tengah jalan. Karena mabuk berat, Melati tidak bisa mengantar Marvel pulang, lalu Melati mengantar Marvel ke sebuah hotel, dan meninggalkannya tertidur di hotel.

Keesokan harinya Melati menelepon Marvel dan meminta Marvel untuk datang ke kantornya di jam makan siang untuk mempertanggung jawabkan kejadian tadi malam. Melati mengaku badannya pegal2 setelah kejadian tadi malam. Marvel mengira mereka berdua sudah berbuat diluar batas, tapi ternyata Melati hanya minta Marvel untuk mengganti biaya hotel.

Setelah merayu mamanya untuk memberinya uang, Marvel segera mencari Melati. Kebetulan waktu itu Melati baru selesai makan siang dengan Aditya, tanpa pikir panjang Marvel segera memberikan uang ke Melati dengan mengatakan bahwa itu uang untuk mengganti biaya hotel tadi malam, dan lebih baik lain kali mencari hotel yang lebih murah saja. Aditya jadi salah paham dengan Melati.

Marvel yang tidak nyaman dengan keadaan rumah Pak Surya, curhat ke Om Toni. Sesungguhnya dia lebih suka tinggal di rumah lamanya. Hanya saja dia tidak mau meninggalkan mamanya sendirian di rumah Om Surya dan diperlakukan dengan tidak baik oleh keluarga Surya.

Mobil baru Melati akhirnya diantar juga. Mengetahui Melati datang ke kantor dengan mobil baru, Aditya memberikan surprise dengan mendandani mobil Melati dengan boneka2 lucu.

VIDEO :


- Episode 4, Part 1
- Episode 4, Part 2
- Episode 4, Part 3
- Episode 4, Part 4
- Episode 4, Part 5
- Episode 4, Part 6


^picture by meynard^