Wednesday, October 29, 2008

Episode 7

SAMA-sama kesal. Melati pulang dari survei dengan hati kesal, sementara Marvel kesal karena Aditya sudah menunggu Melati di kantor. Marvel lantas mengajak teman-teman satu divisi ke sebuah klub. Kekesalan Marvel bertambah, lantaran perhatian temen-teman lebih tertuju kepada Aditya yang simpatik. Bahkan, Aditya mengajak mereka pindah ke klub lain. Marcel pun makin tersisih, dan dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol, Marcel mengungkapkan perasaannya kepada Melati.



Sementara itu, baik Dika maupun Aurel terkejut setelah mengetahui kalau mereka ternyata dijodohkan. Kenyataan itu membuat Aurel senang, sementara Dika masih mendua karena di hatinya terukir pula sosok Shafa. Aurel begitu yakin bahwa dia bisa mendapatkan Dika, apalagi Selva menyukainya.


Aurel makin agresif mengejar Dika, hingga pria itu kalut. Untuk mengatasi kegelisahan hatinya, Dika pergi ke klub dan menegak minuman beralkohol hingga mabuk. Aurel lantas menyusul, namun Dika memilih pulang naik taksi. Aurel kesal karena Dika masih bersikap dingin terhadap dirinya. Dalam kondisi mabuk, Dika pergi ke rumah Shafa. Dengan penuh perhatian, Shafa membuatkan es kopi favorit Dika.


Di kantor, Melati menyuruh Marvel mengerjakan sebuah tugas agar selesai esok hari. Bukannya bergegas, Marvel malah mengungkapkan keberatannya. Tak lama, Marvel mendapat telepon dari Toni yang tengah berada di kantor polisi, lantaran terlibat perkelahian di tempat fitness. Seketika, Marvel meninggalkan pekerjaannya dan menyusul Toni ke kantor polisi.

Di lain waktu, Marvel diam-diam membawa Revan pulang ke rumah. Keesokan paginya, Marvel bergegas membawa Revan ke kantor. Kelakuan Marvel itu membuat Melati sangat marah. Sebagai karyawan baru, Marvel telah banyak berbuat kesalahan. Melati pun mengancam akan memecat Marvel, apabila besok masih membawa Revan.(Cn)


VIDEO:
- Episode 7, Part 1
- Episode 7, Part 2
- Episode 7, Part 3
- Episode 7, Part 4
- Episode 7, Part 5
- Episode 7, Part 6


^picture by meynard^