Friday, October 31, 2008

Episode 9

ULAH Marvel yang menyikat habis contoh produk baru, membuat orang-orang di kantor pusing tujuh keliling. Akhirnya, manajer kantor meminta Melati mengambil alih masalah tersebut, sekaligus mencari solusinya. Di tangga darurat, Melati yang terbakar amarah, menendang tulang kering Marvel hingga pria itu meringis kesakitan. Untuk kesekian kalinya, Melati dan Marvel terlibat perang mulut.


Saking kesalnya, Marvel sesumbar dengan mengatakan bahwa dia bisa mengganti contoh produk tersebut, apabila diberi kesempatan. Ucapan Marvel itu membuat Melati semakin kesal, lantaran Marvel menganggap enteng pekerjaan. Sementara di rumah, baik Aurel maupun Nenek Lili merasa terganggu karena Revan menyetel televisi keras-keras.

Om Toni akhirnya bebas dari penjara. Pria itu terkejut sewaktu sopir Pak Surya datang dan memintanya datang ke kantor Pak Surya. Ketika bertemu, Om Toni meminta maaf atas semua perbuatannya kepada Pak Surya. Di rumah, Revan menggambar di meja ditemani Nenek Lili. Sesaat kemudian, raut wajah Nenek Lili berubah ketika melihat Om Toni datang bersama Pak Surya. Perempuan separuh baya itu membalas salam Om Toni dengan dingin. Di kamar Nenek Lili, Pak Surya berusaha membujuk agar Nenek Lili mengizinkan Om Toni dam Revan untuk tinggal sementara di rumah mereka, karena kondisi Om Toni yang kurang baik.


Di kantor, Aditya terkejut melihat Melati datang berkunjung dan mengajaknya makan siang. Rupanya, Melati meminta Aditya agar tidak datang dulu pada Sabtu nanti karena Dika akan memperkenalkan kekasihnya ke seluruh anggota keluarga. Sementara Marvel mengunjungi Shafa untuk mengembalikan uang pinjaman. Tiba-tiba Tante Eva memergoki keduanya. Ketika Pak Rahman datang, Marvel tidak kuasa menahan kebohongannya, dan menceritakan masalah Om Toni. Tante Eva geram mendengar masalah yang menimpa Om Toni. Perempuan itu tetap menganggap Om Toni bukan ayah yang baik bagi Revan. Ia pun mengancam akan mengambil alih Revan.

Selva tengah dilanda dilema lantaran berlian pemberian Aurel. Ketika Aurel datang ke rumah, dengan perasaan tak enak Selva memberitahukan Aurel kalau Dika sudah mempunyai pacar. Di luar dugaan, Aurel ternyata telah mengetahui hal tersebut. Aurel lantas meminta bantuannya agar bisa mendapatkan hati Dika.


Aurel meminta izin Selva untuk melihat kamar Dika. Tak lama, Selva meninggalkan Aurel sendirian dalam kamar, karena telepon rumah berdering. Dika yang baru pulang dari kantor menjadi ketus melihat kehadiran Aurel di kamarnya. Selva pun berusaha mencairkan suasana. Situasi bertambah rumit ketika Pak Slamet pulang. Konyolnya, Pak Slamet mengira kalau Aurel adalah Shafa. Dalam keadaan canggung itu, Dika segera menarik tangan Aurel dan mendorongnya keluar rumah.

Di teras mereka terlibat adu mulut. Aurel mengatakan bahwa Dika tidak berhak melarang dia berteman dengan Selva. Dika memberitahukan bahwa calon istrinya akan datang besok. Aurel yang cemburu segera meninggalkan Dika. Sepeninggal Aurel, Dika menegaskan kepada Selva agar tidak menerima gadis lain lagi. Tidak hanya itu, Selva juga harus mengembalikan berlian pemberian Aurel. Dalam keadaan terpojok, Selva hanya menangis tersedu-sedu.


Di bagian lain, Marvel masih memikirikan Melati. Dengan menyingkirkan rasa malu, Marvel memberanikan diri menelepon Aditya untuk menanyakan alamat rumah Melati. Keesokan paginya, Marvel berhasil membujuk Melati agar mengizinkan dirinya ikut ke luar kota. Apes, dalam perjalanan kembali ke Jakarta, mobil yang ditumpangi Marvel dan Melati terperosok dalam sebuah lubang, gara-gara Marvel mengambil jalan pintas.


Di lain tempat, Pak Slamet menyambut ramah kedatangan Shafa yang didampingi oleh Dika. Sebaliknya, Selva menyambut dingin kehadiran calon menantunya itu. Beberapa saat kemudian, Melati menelepon Selva untuk mengabarkan bahwa dia tidak bisa bergabung untuk menyambut kedatangan Shafa, karena masih harus menyelesaikan urusan di kantor. Shafa berusaha melakukan pendekatan dengan Selva. Sayang, Selva tetap bersikap tidak ramah.

Melati dan Marvel akhirnya tiba di kantor. Namun usaha mereka sia-sia karena semua teknisi laboratorium sudah pulang. Keruan saja Pak Broto mendamprat Melati yang dianggapnya tidak bisa menyelesaikan masalah. Akibatnya, Melati mendapat sanksi tiga bulan potong gaji. Marvel yang merasa bersalah memohon agar dia saja yang dikenai sanksi.

Di depan rumah, Dika berusaha menghibur Shafa yang sedih atas sikap Selva. Dika meminta Shafa untuk sabar menghadapi sikap ibunya. Shafa berusaha menutupi kesedihan di depan keluarganya, dan menceritakan bahwa pertemuannya dengan keluarga Dika berjalan baik.


Di lain pihak, Melati yang marah besar pergi ke klub bersama teman-teman sekantornya. Dalam keadaan mabuk akibat minuman beralkohol, Melati pergi ke toilet. Beberapa saat kemudian Aditya menelepon ke ponsel Melati. Salah satu teman Melati mengangkat telepon dan mengabarkan keadaan Melati. Saat itu Melati memaki-maki sekaligus mencakar Marvel. Puncaknya, ketika Marvel berusaha melarikan diri, Melati menjambak rambut dan berulang kali menjitak kepala Marvel.

Saat pulang ke rumah, Melati berjalan sempoyongan. Marvel yang merasa bersalah berniat mengendong Melati. Ketika hendak memegang Melati, mendadak sebuah tangan menarik Marvel...(Cn)

VIDEO :

- Episode 9, Part 1
- Episode 9, Part 2
- Episode 9, Part 3
- Episode 9, Part 4
- Episode 9, Part 5
- Episode 9, Part 6


^picture by meynard^