Tuesday, November 11, 2008

Episode 20

Marvel yang harus membantu bagian gudang mulai mengeluh badannya pegal-pegal. Tapi itu satu-satunya cara untuk menghindari Melati. Karena dia merasa selalu berdebar-debar tiap dekat dengan Melati.

Selva senang sekali mengetahui Aditya sudah melamar Melati. Melati mengatakan bahwa sebenarnya dia masih ragu dengan perasaanya. Selva yang sudah sangat antusias dan ingin segera punya menantu kaya raya, mengatakan bahwa itu adalah hal yang wajar. Bila nanti sudah dijalani, baru akan terasa kalau sebenarnya Melati mencintai Aditya.


Eva dan Putri yang sedang membicarakan kemungkinan Shafa hamil, tidak tahu ketika ayah Shafa masuk. Akibatnya, ayah Shafa tahu bahwa Shafa hamil. Untuk itu, ia ingin menemui Dika untuk memintanya segera menikahi Shafa.

Sepulang kantor, Dika ke rumah Aurel. Karena penasaran dengan ucapan Shafa tadi siang, Aurel bertanya apakah Dika mencintainya. Dika tidak memberi jawaban, hanya kemudian mencium pipinya. Tepat pada saat itu, Marvel melihat mereka berdua. Lalu Marvel berkenalan dengan Dika.


Marvel kembali menemui Shafa yang saat itu butuh temen curhat. Menurut Marvel, orang seperti mantan Shafa itu bukan orang yang pantas buat dipertahankan, karena hanya akan membuatnya sakit hati.

Keesokan harinya, Melati merasa mulai kehilangan Marvel. Begitu juga dengan teman2 kerjanya. Tanpa Mavel suasana kantor jadi sepi.
Pak Broto datang membawa kabar bagus, Melati dan Marvel terpilih menjadi karyawan teladan bulan itu. Dan untuk merayakannya, sepulang kantor Pak Broto mengajak makan malam bersama. Melati yang waktu itu akan ke Supermarket, diminta sekalin menjemput Marvel di gudang dan langsung menuju ke tempat makan malam.


Sementara itu, karena kuatir Shafa benar2 hamil, Selva pergi mencari rumah Shafa. Disana ia bertemu Eva yang kemudian mengajaknya berbicara di cafe. Selva kembali memberi uang dan meminta Eva membantunya membuat Shafa melupakan Dika. Eva yang waktu itu butuh uang untuk ikut casting, menerima uang pemberian Selva.


Karena ingin kejelasan hubungan Shafa dengan Dika, ayah Shafa menelepon Dika dan minta waktu untuk bertemu. Shafa tidak sengaja mendengar ayahnya menelepon Dika, belum sempat melarang ayahnya, tiba2 Shafa mengeluh perutnya sakit lalu jatuh pingsan.
Diagnosa dokter mengatakan Shafa terkena infeksi lambung, bukan hamil seperti yang diperkirakan kedua tantenya. Ayah Shafa kembali menghubungi Dika untuk membatalkan pertemuannya, sekaligus memberitahu keadaan Shafa. Dika sebenarnya kuatir dengan keadaan Shafa, hanya saja ia tidak mungkin untuk datang menjenguk.


Sementara itu, Marvel yang sedang sibuk bekerja di gudang pendingin mengira kedatangan Melati hanya halusinasinya saja. Agar pekerjaannya cepat selesai, Melati membantu Marvel menyusun kotak2 di gudang pendingin. Seorang petugas di gudang malah mengira mereka pacaran.
Setelah pekerjaan selesai, mereka bersiap pulang. Ternyata tas Melati tertinggal di gudang pendingin. Marvel bersikeras mengambilkan tas Melati, Melati juga ngotot bahwa dia bisa mengambil tas-nya tanpa bantuan Marvel. Akhirnya keduanya kembali ke gudang. Karena terburu2, Melati terpeleset. Untung Marvel segera menangkapnya. Tetapi kemudian keduanya terjatuh diantara tumpukan kardus. Tepat saat itu, petugas gudang mengunci pintu gudang. Karena mereka tidak terlihat, maka pintu segera dikunci.

Di kantor Melati, Aditya datang menjemput. Lagi-lagi Aditya marah karena Melati harus pergi dengan Marvel dan tanpa memberitahunya. Aditya jadi terlihat tidak dianggap oleh Melati, didepan teman2nya. Aditya segera menyusul ke gudang, karena handphone keduanya tidak bisa dihubungi.


Di gudang, semua karyawan sudah pulang dan handphone tidak bisa digunakan. Semua usaha untuk keluar dari gudang sia-sia. Marvel berusaha menghangatkan badan dengan berlari-lari kecil. Sayangnya tidak berhasil. Melihat Melati kedinginan, Marvel merelakan jaketnya untuk Melati. Marvel bahkan melepas bajunya dan memeluk Melati agar gabungan panas tubuh mereka bisa membuat tubuh mereka lebih hangat. Tetapi, tidak lama kemudian Melati pingsan.
Marvel panik melihat Melati pingsan. Secara spontan Marvel berteriak bahwa Marvel tidak ingin Melati meninggalkan dia, karena dia mencintai Melati.


Aditya akhirnya sampai di gudang. Melihat mobil Melati masih ada di tempat parkir, Aditya dan seorang security menyimpulkan bahwa mereka berdua terkunci di gudang.